Kiat Memilih Jas Hujan

Ketika musim hujan tiba, salah satu peranti yang perlu dipersiapkan adalah jas hujan. Memilih jas hujan berkualitas bukanlah hal sepele karena pelindung ini berfungsi untuk mencegah Anda basah.

Begitu pula untuk para traveler yang akan bepergian di musim hujan. Lantas bagaimana kiat memilih jas hujan atau rain coat yang baik? Simak berikut:

1. Pertimbangkan tujuan penggunaan jas hujan. Rain coat untuk keperluan sesaat misal jalan-jalan di kota atau untuk pebisnis, berbeda dengan untuk traveling atau biker. Coba Anda cari dari toko-toko penjual barang untuk aktivitas outdoor. Salah satu merek jas hujan lokal yang kualitasnya baik adalah Eiger.

2. Pertimbangkan kehangatan jas hujan dan iklim di lokasi tujuan. Jika lokasi tidak terlalu dingin, mungkin Anda hanya perlu jas hujan ringan yang tetap berbahan tahan air seperti parasut.

3. Berbahan PVC atau polyvinyl chloride. Bahan ini kedap air tanpa ada peresapan air hujan seperti bahan plastik atau parasut. Namun pastikan bahan tersebut kuat dan tidak mudah robek atau retak-retak lapisannya.

4. Panjang jas hujan. Jangan sampai Anda membeli jas hujan dengan ukuran terlalu besar sehingga kedodoran dan mempersulit langkah. Yang penting saat memilih jas hujan, pastikan jas hujan tersebut tetap ringan saat dipakai dan nyaman untuk bergerak.

5. Kerudung. Pastikan jas hujan memiliki kerudung untuk kepala. Perempuan terkadang lebih memilih fitur ini lebih daripada laki-laki. Rata-rata jas hujan biasanya memiliki kerudung.

6. Budget. Harga jas hujan biasanya berbanding lurus dengan bahan. Apabila material jas hujan bagus, maka biasanya banderolnya lebih mahal dibanding yang model “pasaran”. Dengan kocek Rp300 ribu Anda mendapat jas hujan dengan kualitas lumayan. Untuk merek jas ujan internasional, seperti TNF, Berghaus, Helly Hansen dan Jack Wolfskin, harganya bisa mencapai Rp800.000-Rp 1juta/setel.

7. Warna. Sebisa mungkin pilih jas hujan berwarna cerah. Kenapa? Saat dipakai di daerah berkabut, daerah bersalju, atau saat hujan cenderung lebih terlihat dibanding yang berwarna gelap (hitam, coklat, bitu tua, atau abu-abu). Pilihlah jas hujan yang berwarna kuning, merah, hijau, atau oranye yang menyala.

8. Garansi. Tanyakan ke penjualnya apakah jas hujan yang dibeli bisa ditukar apabila saat dipakai ternyata tidak nyaman atau ada bagian yang sobek dengan sendirinya.

9. Jas hujan sepatu. Pertimbangkan membeli jas hujan khusus untuk sepatu apabila Anda ingin melindungi bagian kaki. Biasanya para biker memilih jas hujan ini. Pilihan lain gunakan sepatu boot.

10. Model Ponco. Jas hujan model ini masih sering digunakan para biker/motorist alias pengguna sepeda motor, padahal jelas-jelas berisiko. Model ponco ini justru cocok untuk pejalan kaki karena ukurannya yang lebar.

11. Model Press . Hindari memilih jas hujan yang pembuatannya dengan cara dijahit. Biasanya air hujan bisa meresap lewat jahitan tersebut. Model press lebih aman karena terbebas dari air hujan.

12. Resleting. Meski sepele, resleting bisa menjadi bencana. Jas hujan yang memiliki resleting kecil biasanya mudah rusak, begitu pula dengan resleting berbahan plastik yang mudah patah atau besi yang biasanya mudah berkarat. Resleting dari bahan tembaga atau kuningan lebih kuat dan tahan lama.

Begitulah sekilas kiat memilih jas hujan, semoga tips di atas membantu para traveler atau motobiker memperoleh produk yang tepat.

Foto: thewirecutter.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *